Harleta Nityaningrum
5 min readJun 14, 2020

Cara menikah di Amerika selama Covid-19

Visa tunangan didapat, sudah sampai di tujuan, tapi bagaimana cara menikah di Amerika di masa pandemik? Inilah kegalauan yang aku dan pasangan rasakan. Kami berdua kira pandemik akan cepat selesai, tapi hingga seminggu sebelum 90 hari habis, tetap saja tidak ada kabar kami bisa melangsungkan pernikahan. Tapi namanya takdir tetap saja tidak bisa ditangkis, kami berhasil menikah. Lho?

Cara menikah di Amerika

Sebelum aku mulai, mari aku tegaskan jangan ulang kesalahan kami yang terlalu positif menunggu pandemik selesai untuk menikah. Segera menikah sebelum waktu mepet, kalau tidak ingin diburu waktu, karena pernikahan di Amerika tidak sekedar jabat tangan sah.

Amerika mengharuskan pasangan memiliki lisensi menikah demi suatu pernikahan diakui legal. Lisensi ini bisa didapat di County terdekat. Bahkan, Chicago County memberikan opsi mendaftar lisensi menikah onlen, tapi untuk waktu mepet, pilihan satu ini kurang tepat. Kenapa? Kamu harus meminta janji temu minimal seminggu sebelumnya kalau ingin dapat slot. Mau tidak mau aku dan pasangan kudu memilih jalur tradisional.

Gimana caranya dapat lisensi menikah tapi county tutup?

Pertama, tidak semua County tutup. Ada beberapa County yang masih buka meskipun punya aturan mengenakan masker. Kedua di setiap daerah kebanyakan punya lebih dari satu County. Andalkan Google untuk menemukan County yang cocok sesuai kebutuhan. Gunakan keyword seperti “getting married license near me”.

Sebelumnya aku sempat senggol tentang aturan. Ternyata, setiap County punya kebijakan berbeda dalam mengurus lisensi menikah selama masa pandemik. Ada County yang mengharuskan pasangan memiliki janji temu, ada yang memperbolehkan kamu datang langsung saja. Illinois Chicago misalkan memperbolehkan kamu dan pasangan langsung datang, tapi Will County tempat aku dan pasangan mendapatkan lisensi memiliki kebijakan sebaliknya.

Bagaimana proses mendapatkan lisensi menikah?

Berdasarkan pengalaman aku, Alhamdulillah semua berjalan mudah, cepat, dan lancar. Plus, petugas yang melayani baru saja menyambut kelahiran anak, otomatis mood dia berbunga-bunga.

Lisensi pernikahan didapat dengan mengisi Form, menunjukkan passport dan membayar total 50 dolar untuk lisensi dan pre order sertifikat pernikahan. Kenapa memilih pre order? semenjak masa pandemik, pasangan yang ingin mendaftarkan pernikahan mereka. Dapat ditebak, pengurusan sertifikat bisa terlambat, bila kalian pre order, resiko ini bisa diminimalisir.

Form sepeti apa yang diisi?

Jujur saja, setelah visa tunangan, agak Was-Was mendengar isi Form. Tahu sendiri, kan, Form visa tunangan berjibun. Tenang saja, Form lisensi pernikahan cukup pendek. Pihak County hanya meminta data diri yang mencangkup nama, nama orang tua, tempat tanggal lahir, alamat, ras, pekerjaan, dan adakah ikatan darah dengan pasangan.

Setelah mengisi, lisensi boleh menikah untuk kami langsung di tangan dan kami berdua bisa menikah keesokan harinya. Illinois tergolong state yang cepat dalam memproses lisensi pernikahan karena hanya memakan satu hari, tapi di state lain bisa memakan dua sampai tiga hari bahkan lebih.

Setelah dapat lisensi apa yang harus dilakukan?

Lisensi sudah didapat, tentu saja menikah! Dalam masa pandemik terdapat 2 pilihan untuk menikah. Kamu bisa memilih pesta pernikahan pribadi yang tidak melanggar Social distancing atau pernikahan hukum di Court.

Tamu yang hadir untuk opsi pesta Social distancing tentulah tidak banyak dan pesta yang dilangsungkan tidak besar pula. Tapi ingat, elemen yang penting bukan tamu, melainkan kamu, pasangan, dan penghulu.

Biaya penghulu beragam, sejauh ini yang paling murah mematok 200 dolar. Kenapa harus bayar dan tidak pakai teman saja yang gratis? Kami berdua butuh penghulu berlisensi yang mampu mengurus pernikahan secara hukum. Berdasarkan situasi visa tunangan, pernikahan yang dimaksud dalam 90 hari adalah pernikahan sesuai hukum, dan tidak semua pernikahan sah di mata hukum.

Kamu bisa mencari penghulu di situs thumbtack, atau bagi penghulu legal Islam boleh cek muslim wedding Service. Beberapa penghulu menawarkan pernikahan lewat video call, ada pula yang menyanggupi hadir walau memakai masker.

Opsi Court jauh lebih simpel, murah, dan cepat. Kamu cukup datang ke kantor hukum, membayar fee, dan Hakim akan melangsungkan pernikahan. Bonusnya? Kamu tidak pusing mengurus Form sertifikat pernikahan.

Bagaimana dengan pernikahan kami?

Aku dan pasangan memutuskan pernikahan di Court karena tidak banyak waktu tersisa. Berhubung ada aturan Social distancing, aturan terbaru adalah mengenakan masker, dan hanya satu tamu diperbolehkan untuk turut serta. Dalam kasus kami, sahabat pasangan menghadiri pernikahan. Kenapa bukan saudara sendiri? Karena keluarga aku di Indonesia dan keluarga dia terjebak di luar kota.

Walau bukan pesta pernikahan, tetap saja berusaha menjadikan hari tersebut tetap terasa spesial dengan penampilan kami. Aku mengenakan gaun putih dan dia mengenakan kemeja warna emas. Saking ingin tampil spesial, aku memaki riasan Make Up lengkap padahal tidak kelihatan juga karena pakai masker.

Court tidak berbeda jauh dengan kedutaan. Kami diharuskan untuk melewati pemeriksaan keamanan seperti di bandara. Berbeda dengan county, polisi di Court jauh lebih serius. Mungkin karena banyaknya demo (di luar Court saja aku melihat seorang perempuan di kursi roda melangsungkan aksi demo) situasi di sekitar menegang.

Aku dan pasangan sedikit kagok. Ini pertama kalinya kami berdua ke gedung Court. Namanya juga kami berdua anak rumahan baik-baik, kejahatan paling jauh yang pernah kami lakukan paling main game semalaman atau nonton film bajakan (OOT dikit, kata dia film bajakan itu nyoba nanti kalau bagus kita bayar). Dibantu salah satu polisi, kami berhasil menemukan administrasi. Berbeda dengan yang aku bayangkan, tidak ada antre sama sekali dan tidak banyak yang datang. Kami hanya diminta membayar 10 dolar dan dipersilahkan masuk ruangan pernikahan hukum setelah melalui pemeriksaan keamanan kedua.

Ada cerita memalukan sebelum giliran menikah kami tiba. Aku mendadak tegang dan entah kenapa reaksi pertama aku adalah melancarkan bom gas terkeras seumur hidup aku. Ditambah lagi, aku tidak sengaja kentut, padahal dibelakang aku ada. pasangan mempelai. Untung saja jaraknya 1. meter, tapi tetap saja perempuan bergaun putih, lengkap dengan bunga di tangan tidak suka. Pasangan aku yang sadar dan dia tidak kasih tahu hingga kita meninggalkan bangunan. Ingin rasanya balik dan minta maaf.

Kembali ke topik utama, pernikahan. Ada total 4 pasangan termasuk aku. 1 diantaranya cukup formal, hanya mengenakan kemeja. Sisanya sama sama niat mengenakan gaun seperti kami. Kami semua diminta duduk berjauhan, kira-kira jarak 2 kursi tiap orang sambil menunggu giliran tiba.

Jujur saja, pernikahan hukum cukup instant. Hakim akan meminta masing masing mempelai untuk mengulang perkataannya dan di akhir dia menyatakan dengan kuasa hukum di Illinois kami dinyatakan menikah. Proses yang cepat ini terasa lebih indah dari yang aku bayangkan. Aku dan pasangan menatap mata masing-masing sebelum meluncurkan ciuman yang disensor dengan masker. Usai menikah hakim mendoakan kami mendapat hidup yang indah dan betapa serasi kami berdua.

Kepanikan dan ketegangan yang kurasakan langsung hilang seketika tergantikan dengan kebahagiaan. Proses yang cepat dan tepat waktu. Pandemik ini tidak menghalangi kami berdua untuk tetap bersama, dan harusnya tidak menghalangi kamu dan pasangan! Selamat mencoba!

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Harleta Nityaningrum
Harleta Nityaningrum

Written by Harleta Nityaningrum

0 Followers

Hi! Welcome to my Blog. I write about Movie, Beauty, Personal Opinion and Share Stories.

No responses yet

Write a response